KARYA TULIS ILMIAH KERAJAAN DEMAK
Sumber: http://www.kopi-ireng.com/2015/04/sejarah-kerajaan-demak.html
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Kerajaan Demak mulanya merupakan sebuah kadipaten yang
berada di bawah kekuasaan dari Kerajaan majapahit. Ketika Kerajaan Majapahit
runtuh, Demak lalu mulai memisahkan diri
dari Ibu Kota di Bintoro. Kerajaan Demak merupakan kerajaan islam pertama yang
ada di Pulau Jawa. Kerajaan Demak pertama kali didirikan oleh Raden Patah.
Kerajaan demak memiliki lokasi yang sangat strategis karena terletak antara
pelabuhan bergota dari kerajaan Mataram Kuno dan Jepara, kedua tempat inilah
yang telah membuat Demak menjadi kerajaan dengan pengaruh sangat besar di
Nusantara.
1.2 Rumusan Masalah
·
Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Demak ?
·
Bagaimana masa keemasan Kerajaan Demak ?
·
Bagaimana masa keruntuhan Kerajaan Demak ?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuat makalah ini
adalah untuk memberi informasi dan wawasan kepada pembaca mengenai sejarah
Kerajaan Demak , masa keemasan Kerajaan Demak, masa keruntuhan Kerajaan Demak
dan sebagainya.
Bab 2
Pembahasan
1.1 Sejarah Berdirinya
Kerajaan Demak
Sumber: http://jagosejarah.blogspot.co.id/2015/09/sejarah-kerajaan-demak.html
Berdirinya kerajaan Demak bermula dari
misi para muballigh dalam mengislamkan jawa yang kemudian terkenal dg sebutan “
wali songo”. Dalam penyiaran dan perkembangan islam di jawa selanjutnya, para
walisongo memusatkan kegiatannya dengan menjadikan kota demak sebagai sentral
segala sesuatunya. Atas dukungan walisongo tersebut, terutama atas dasar
perintah sunan Ampel, maka raden Patah ditugaskan untuk mengajarkan agama islam
dan membuka pesantren di desa glagah wangi. Tidak lama kemudian, desa inii banyak
dikunjungi orang. Tidak hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan dan agama, tetapi
kemudian menjadi pusat perdagangan dan bahkan menjadi pusat kerajaan islam
pertama di jawa.
Kerajan islam pertama ini didirikan oleh
raden Patah atas restu dan dukungan para walisongo yang diperkirakan tidak lama
setelah keruntuhan kerajaan majapahit yaitu tahun ± 1478 M yang lalu.
Asal kota Demak , ada
beberapa pendapat. Antara lain :
1) Menurut prof. Purbotjaroko, Demak berasal dari kata Delemak. Yang artinya tanah yang mengandung air ( rawa)
2) Menurut sholichin salam dalam bukunya “ sekitar walisongo “ menyatakan bahwa prof. Dr.Hamka berpendapat , kota Demak adalah berasal dari bahasa arab “ Dimak” yg artinya air mata . menggambarkan kesulitan dalam menegakkan agam islam pada waktu itu.
1) Menurut prof. Purbotjaroko, Demak berasal dari kata Delemak. Yang artinya tanah yang mengandung air ( rawa)
2) Menurut sholichin salam dalam bukunya “ sekitar walisongo “ menyatakan bahwa prof. Dr.Hamka berpendapat , kota Demak adalah berasal dari bahasa arab “ Dimak” yg artinya air mata . menggambarkan kesulitan dalam menegakkan agam islam pada waktu itu.
3) Menurut prof. R.M.
Sutjipto Wiryosuparto, Demak berasal dari bahasa kawi yang artinya pegangan
atau pemberian.
1.1 Kejayaan Kerajaan Demak
Sumber: http://www.berpendidikan.com/2015/06/sejarah-kerajaan-demak-lengkap.html
Kerajaan Demak mengalami masa kejayaannya di awal abad ke-16. Pada masa itu
Kerajaan Demak telah menjadi kerajaan yang kuat di pulau Jawa. Bahkan tak ada
satupun kerajaan lain di pulau Jawa yang mampu menandinginya dalam usahanya
memperluas wilayah kekuasaannya. Hal ini dilakukan Kerajaan Demak dengan cara
menundukkan beberapa kawasan pelabuhan dan pedalaman di Nusantara. Berdasarkan
catatan sejarah, ada 2 pemimpin atau Raja Demak yang telah membawa Demak ke
puncak keemasannya. Mereka adalah :
1. Pati Unus
Saat berada di bawah kekuasaan Pati Unus, Demak menjadi kerajaan yang
berwawasan nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan maritim yang besar.Di masa
kepemimpinannya, Demak pernah merasa terancam dengan pendudukan Portugis di
Malaka yang dulu menjadi salah satu wilayah kekuasaan Kerajaan Demak. Saat
itu, Pati Unus pun mengirimkan armada lautnya beberapa kali
untuk menyerang Portugis di Malaka.
2. Sultan
Trenggana
Sultan Trenggana merupakan Raja Kerajaan Demak yang dikenang jasanya atas penyebaran agama
Islam di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawah kekuasaannya, Kerajaan
Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti :
·
Sunda Kelapa
dari Kerajaan Pajajaran, serta
menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana
·
Tuban
·
Madiun
·
Surabaya
·
Pasuruan
·
Malang
·
Kerajaan
Blambangan, yaitu kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa
Sultan Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan,
dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto. Salah seorang panglima perang Demak waktu itu
adalah Fatahillah, seorang
pemuda asal Pasai, Sumatera,
yang juga menjadi menantu Sultan Trenggana.
Sementara itu, Maulana Hasanuddin
putra Sunan Gunung Jati mendapat
perintah dari Sultan Trenggana
untuk menundukkan Banten Girang. Sedangkan Sunan Kudus yang merupakan imam di Masjid Demak juga menjadi
pemimpin utama dalam penaklukan Kerajaan Majapahit sebelum pindah ke Kudus.
1.1
Runtuhnya
Kerajaan Demak
Ada 4 faktor yang menyebabkan runtuhntya Kerajaan Demak, yaitu :
1.
Konflik kekuasaan
Setelah
Pati Unus wafat dan tidak memiliki penerus karena tidak memiliki keturunan maka
terjadi perebutan tahta kekuasaan antara Trenggono dengan Pangeran Seda Lepen
keduanya merupakan anak dari Raden Patah. Trenggono adalah anak dari Istri
pertama namun lebih muda usianya sedang Pangeran Seda Lepen adalah anak dari
Istri ketiga dan usianya lebih tua. Namun akhirnya kekuasaan jatuh ke tangan
Trenggono yang menjadi Raja ketiga Demak. Setelah Sultan Trenggono wafat masih
terus terjadi perebutan kekuasaan Kerajaan Demak.
2.
Wilayah Kekuasaan
Masa
pemerintahan Kerajaan Demak dikenal dengan daerah maritim karena berkuasa di
pesisir pantai sehingga cenderung melupakan wilayah lain khususnya daerah
pedalaman yang lama kelamaan mulai terpecah belah.
3.
Pemberontakan
karena sistem pemerintahan
Pemberontakan
terjadi karena masalah politik yang ada kaitannya dengan para pemimpin setelah
pemerintahan Majapahit yang tidak mau tunduk kepada pemerintahan Demak yang
baru. Kebanyakan dari mereka telah memeluk agama Islam aliran Syiah.
4.
Pusat
pemerintahan pindah ke Pajang
Setelah wafat Sultan Trenggono kembali
terjadi perebutan dan pembunuhan untuk mendapatkan tahta kekuasaan Demak
Perebutan kekuasaan antara saudara dan penerus tahta, dan polemik
berkepanjangan yang akhirnya dimenangkan Jaka Tingkir yang selanjutnya ibukota
Demak pindah ke Pajang. Namun kemenangan Jaka Tinggir yang tidak lain berdarah
Majapahit merubah sistem pemerintahan dari Maritim menjadi Agraris.
Bab 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Kerajaan ini
hanya berumur pendek. Namun, para rajanya merupakan pahlawan-pahlawan mujahid
terbaik. Raja pertama mereka adalah Raden Fatah, yang berhasil menjadikan
negerinya sebagai sebuah negara independen pada masanya. Setelah itu anaknya,
Patih Yunus (Adipati Unus) berkuasa. Dia berhasil mengadakan perluasan wilayah
kerajaan. Dia menghilangkan kerajaan Majapahit yang beragama Hindhu, yang pada
saat itu sebagian wilayahnya menjalin kerja sama dengan orang-orang Portugis.
Setelah
wafatnya Patih Yunus pada tahun 938 H/1531 M, memerintahlah raja paling
terkenal dari kerajaan ini yaitu Raden Trenggono (Sultan Trenggana). Dia adalah
seorang mujahid besar yang di antara hasil usahanya yang terkenal adalah
masuknya Islam ke daerah Jawa Barat. Dia wafat pada tahun 953 H/1546 M.
Kebudayaan yang
berkembang di kerajaan Demak bercorak Islam. Hal tersebut tampak dari peninggalan-peninggalan
sejarahnya berupa masjid, makam, batu nisan, kitab suci Al-Quran, kaligrafi dan
karya sastra. Sampai sekarang pun Demak di kenal sebagai pusat pendidikan agama
Islam.
SARAN
Ayo baca makalah ini karena anda dapat megetahui informasi mengenai sejarah
berdirinya Kerajaan Demak, masa keemasan Kerajaan Demak, runtuhnya Kerajaan
Demak dan masih banyak lagi. Dan juga bagi para pembaca yang malas membaca
tinggal membaca kesimpulannya aja. Jadi bacalah makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar